Beli Reksa Dana: Lebih Baik Sekaligus atau Rutin Tiap Bulan?

Mana yang paling bagus cara membeli reksa dana? Beli sekaligus atau rutin tiap bulan?

Setelah sudah yakin untuk berinvestasi di reksadana dan memilih produknya, kita dihadapkan pada dua pilihan cara pembeliannya. Apakah lebih baik membeli sekaligus (dikenal dengan istilah lump sum) atau membeli secara berkala periodical, misalkan setiap bulan.

Sebenarnya dua pilihan tadi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihannya tergantung dari karakter masing-masing investor. Jadi cara yang baik untuk satu investor belum tentu baik juga bagi investor lainnya. Berikut penjelasannya:

Investasi Sekaligus

Cara ini juga dikenal dengan investasi lump sum. Dengan cara ini investor menyetor sejumlah dana besar di awal investasi tanpa melakukan penambahan investasi di tengah hingga akhir periode investasi. Tipe investor ini membiarkan dana tersebut bergerak naik turun mengikuti perkembangan pasar.

Kelebihan cara berinvestasi seperti ini adalah kemungkinan hasil investasi yang lebih besar. Dengan  catatan, asumsi nilai produk reksadananya terus mengalami kenaikan.

Hasil (return) investasi akan semakin besar didapat jika waktu pembelian (timing) pembelian produk reksadana tepat yakni saat harga produk reksadananya sedang di titik terendahnya. Namun, posisi terendah ini tidak selalu dapat diprediksi dengan baik.

Hal sebaliknya yang merupakan kelemahan cara ini adalah jika melakukan investasi di waktu yang tidak tepat alias saat harga produk reksadana sedang tinggi maka ketika harga reksadananya mengalami penurunan maka kerugian yang dialaminya akan lebih besar.

Karena sulitnya mengetahui waktu yang tepat (timing) pembelian produk reksadana ini, cara berinvestasi seperti ini cocok untuk investor yang memiliki orientasi waktu yang panjang dan harus siap menghadapi risiko penurunan harga.

Investasi Berkala

Cara berinvestasi seperti ini, investor membeli produk reksadana secara teratur dengan nominal investasi yang sama tanpa melihat kondisi pasar sedang naik atau sedang turun. Kunci dari cara investasi ini adalah disiplin dan konsisten. Biasanya cara ini diterapkan dengan pembayaran autodebet dengan mendaftar ke rekening bank milik investor.

Pilihan ini cocok untuk investor yang fokus untuk mencapai tujuan investasinya tanpa harus melihat apakah pasar sedang naik atau turun.  Biasanya tidak tercapainya tujuan investasi disebabkan karena investor tidak konsisten melakukan pembelian investasinya.

Kelemahannya cara berinvestasi ini bisa saja keuntungannya tidak sebesar dengan cara investasi sekaligus (jika timing investasinya pas saat harga rendah). Tapi bagi investor pemula yang belum tahu pergerakan pasar, disarankan lebih memilih cara investasi secara berkala ini.

Jadi, bicara berinvestasi di reksadana ini memang sesuai dengan karakter masing-masing tiap investor. Kalau kamu lebih cocok yang mana?

Bagi kamu yang masih penasaran dan ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang reksadana syariah SAM ini dapat langsung mengunjungi www.reksadanasam.co.id

 

 

Artikel
Mengenal Reksa Dana Multiple Share Class

Di Indonesia reksa dana multi-share class telah mulai diperkenalkan sejak tahun 2019. Reksa dana multiple share class adalah reksa dana terbuka, berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang memiliki lebih dari satu kelas Unit Penyertaan (share class). Di dalam reksa dana multi-share memiliki kebijakan dan strategi pengelolaan investasi yang sama, seperti komposisi portfolio dan aset dasar …

Artikel
Reksa Dana Pendapatan Tetap SAM OBLIGASI OPTIMA: Menawarkan Stabilitas, dan Fleksibilitas untuk Pertumbuhan Hasil yang Lebih Optimal

Press Release Peluncuran Produk Reksa Dana Terbaru dari Samuel Aset Manajemen Jakarta, 30 Agustus 2023 — Guna melengkapi varian produk yang dikelola oleh PT Samuel Aset Manajemen, pada hari ini Rabu, 30 Agustus 2023 kami dengan bangga mengumumkan peluncuran produk reksa dana terbaru, yakni Reksa Dana Pendapatan Tetap “SAM Obligasi …

Artikel
Waspada, Ini Modus Penipuan yang Mengatasnamakan PT Samuel Aset Manajemen

Akhir-akhir ini kesadaran masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan dan investasi semakin meningkat. Hal ini membuat semakin banyak pula bentuk upaya penipuan yang dilakukan secara online maupun offline. Para oknum kerap menawarkan keuntungan besar dengan modal yang sedikit dan waktu yang cepat. Selain itu, tak sedikit dari para oknum yang mencatut nama perusahaan, lembaga …