Masyarakat modern sudah sangat melek dengan produk keuangan begitu juga dengan produk investasi. Banyak ragam investasi yang ada di pasaran mulai dari produk bank hingga tawaran yang lagi marak dari perusahaan finansial teknologi (fintek) yakni peer to peer landing.

Meski investasi itu mengejar cuan dan banyak pilihan di pasaran, investasi itu harus yang legal dan dilindungi pemerintah (dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan/OJK). Investasi di reksadana menjadi opsi yang tepat di saat tetap mengejar return investasi yang tinggi tapi juga aman dan legal. Berikut 4 alasan kenapa pemula harus coba investasi di reksadana.

1. Mulai dari nominal kecil dan rutin

Sebagai pemula pasti inginnya coba-coba. Dalam hal coba-coba investasi untuk pertama kali sudah pasti nominalnya kalau bisa seminim mungkin. Dalam investasi reksadana kalian dapat memulai investasi dari nominal Rp 100.000,- saja. Cukup terjangkau kan!

Tidak itu saja, investasi  di reksadana memungkinkan kalian untuk melakukan autodebet tiap bulan. Caranya saat pendaftaran buka akun di perusahaan manajer investasi sekalian isi formulir autodebet. Dengan begitu kalian akan mulai disipilin untuk berinvestasi.

2. Mudah dipahami daripada harus invest saham langsung

Dengan investasi di reksadana, kalian tidak perlu khawatir tentang pengelolaan dana. Alasannya dana kalian berada di tangan yang tepat yakni perusahaan manajer investasi (MI). Tinggal para MI ini yang akan melaporkan kinerja produk reksadananya tiap bulan, contohnya dana yang dikelola ditaruh di instrument investasi apa saja misalkan dibelikan obligasi atau surat utang apa, atau kalau dibelikan saham dibelanjakan saham apa saja.

Beda situasi jika kalian harus investasi langsung di saham. Kalian harus standby melihat pergerakan harga jual beli saham tertentu. Belum lagi jika sudah awal tahun, kalian harus mengecek laporan/kinerja keuangan perusahaan tertentu agar bisa tahu prospek perusahaan tersebut ke depan.

3. Banyak pilihannya dan cocok untuk ragam karakter

Investasi reksadana menawarkan banyak pilihan, dari yang risikonya rendah hingga risiko tinggi. Tinggi rendahnya risiko ini segaris lurus dengan potensi keuntungan yang didapat. Makin besar risikonya makin besar juga imbal hasil (return) yang didapat.

Produk reksadana dengan risiko paling rendah adalah reksadana pasar uang. Jenis ini menempatkan investasinya 100% pada instrument pasar uang antara lain deposito, sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari setahun. Berikutnya ada reksadana pendapatan tetap, jenis ini investasinya  ditempatkan sebagian kecil (max 20%) di pasar uang dan sisanya ditempatkan di surat utang yang jatuh tempo di atas 1 tahun.

Sedangkan dua produk reksadana yang risikonya tinggi ada reksadana campuran yang penempatan investasinya di beberapa tempat sekaligus mencakup saham, surat utang juga termasuk pasar uang. Reksadana yang memiliki risiko paling besar adalah reksadana saham karena sebagian besar (max 80%) investasinya di saham.

Dengan banyaknya pilihan tentu akan memudaahkan pemula untuk memilih investasi di reksadana kan.

 4. Resmi dan dilindungi OJK

Bicara legalitas dan keamanan, produk reksadana sudah tidak perlu dikhawatirkan. Keberadaan reksadana sudah diakui undang-undang. Penjelasan reksadana ada di UU Pasar Modal No 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat (27). Saat ini produk reksadana selalu diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tidak lama setelah adanya UU ini produk reksadana di Indonesia pertama kali hadir. Makin ke sini semakin banyak perusahaan manajer investasi (MI) yang menawarkan produk reksadana. Salah satunya PT Samuel Aset Manajemen (SAM) yang sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 1997. Untuk informasi lebih lengkap tentang produk reksadana SAM dapat mengunjungi www.reksadanasam.co.id

 

Artikel
Keuangan Setelah Lebaran: Tips Mengelola Uang dan Merencanakan Investasi untuk Masa Depan yang Lebih Stabil

Setelah Hari Raya Idul Fitri, banyak orang merasa khawatir tentang keuangan mereka. Mungkin karena pengeluaran yang meningkat selama bulan Ramadan dan hari raya, atau karena kenaikan harga-harga selama liburan, membuat kita harus lebih bijak dalam mengatur keuangan setelah lebarang Berikut adalah beberapa tips untuk membantumu mengelola keuangan setelah hari raya: …

Bijak Mengelola Keuangan Selama Bulan Puasa
Artikel
5 Tips Hemat Selama Bulan Puasa: Bijak Mengelola Keuangan untuk Menjaga Keseimbangan Spiritual dan Finansial

Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim. Selain berpuasa selama sebulan penuh, banyak pula kegiatan sosial dan keagamaan yang dilakukan untuk mempererat hubungan dengan sesama dan meningkatkan keimanan. Bulan Ramadan merupakan bulan suci untuk memperbaiki diri termasuk dalam memperbaiki kebiasan buruk misalnya boros dalam keuangan. Namun, bagi sebagian …

Artikel
Tips Supaya Kondisi Keuanganmu Membaik di Tahun 2023, Nomor 3 Wajib Kamu Lakukan

Bagaimana keuanganmu di tahun kemarin? Apakah sudah lebih membaik? Mengatur keuangan perlu kita lakukan agar kita mampu menjalankan sesuai tujuan keuangan yang kita inginkan. Setiap orang pastinya juga ingin keuangannya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. So, simak tips supaya kondisi keuanganmu membaik di tahun 2023: Memiliki perencanaan keuangan Dengan kamu …