Gaji Cepat Habis? Kesalahan Dalam Mengelola Keuangan

Hati hati dengan pengeluaran yang kecil. Sebuah lubang kecil bisa menenggelamkan kapal yang besar. Mengelola keuangan dengan baik kerap sulit dilakukan oleh kebanyakan orang khususnya para pekerja muda. Kesalahan paling umum biasanya adalah tidak tahu kemana habisnya gaji atau penghasilan. Salah satu penyebabnya karena tuntutan gaya hidup.

Kamu sering mengalami kesulitan dalam mengatur gaji setiap bulan dan malah tidak jarang malah sering kehabisan uang sebelum pertengahan bulan? Coba cek apakah banyak pengeluaran-pengeluaran kecil yang dianggap remeh ternyata jika dikumpulkan dalam satu bulan nilainya bisa lumayan. Misalnya, setiap sore selalu aja ada ajakan untuk nongkrong jajan cemilan atau ngopi-ngopi cantik. Setiap kali jajan keluar uang Rp50.000,- jika dikalikan 20 hari, sudah mencapai Rp.1 Juta. Padahal uang ini jika diinvestasikan dapat membantumu untuk memenuhi impian keuangan atau kebutuhan lain yang lebih penting untuk dipenuhi.

Untuk menghindari masalah tersebut kamu harus punya anggaran bulanan. Kamu perlu mengetahui prioritas dan kebutuhan. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengalokasikan penghasilanmu untuk disimpan, makan, biaya transportasi dan lain sebagainya.

Kesalahan kedua adalah sering kali pengeluaran lebih besar daripada penghasilan. Banyak orang melakukan pembelian yang tidak terencanakan atau pengeluaran mendadak hanya untuk kesenangan sesaat atau membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan. Para pekerja muda saat ini banyak lebih suka untuk membelanjakan uangnya untuk keinginan bersifat pengalaman seperti liburan, menonton konser musik, atau tutuntan gaya hidup seperti membeli gadget dan hobi, makan di restoran/kafe dan sebagainya.

Untuk menghindari hal ini, cobalah berpegang pada rencana awal kamu untuk membeli keperluan sesuai alokasi anggaran pada awal bulan. Kesalahan berikutnya adalah mudah terlena dengan cicilan utang dan pinjaman. Dengan begitu mudahnya akses informasi di masa saat ini membuat banyak orang ingin memiliki barang yang sedang tren atau tergiur dari sosial media, dan rasa ingin memiliki barang tesebut harus sekarang juga padahal dananya tidak ada. Berbagai penawaran dengan cicilan 0% dan pinjaman dana tunai secara online atau offline jadi jalan memuaskan keinginan yang sifatnya sementara tersebut. Padahal jika kita tidak paham bagaimana mengelola utang, maka kita akan terperangkap dalam masalah keuangan dan hidup dari utang.

Kesalahan berikutnya adalah menunda untuk menabung dan berinvestasi. Sering orang baru sadar tidak punya tabungan dan ada kebutuhan tempat tinggal setelah berkeluarga atau setelah lebih dari 5-10 tahun bekerja. Untuk mengatasi masalah ini alokasikan pengeluaran untuk investasi dana pensiun sebaiknya minimal 5-10% dari penghasilan.

Yuk belajar mengatur keuangan dan membuat anggaran bulanan agar impian keuangan kamu bisa segera terwujud.

Siapkan Dana Pensiun, Tenang Di Hari Tua

Setiap orang yang pernah bekerja pasti akan mengalami masa pensiun, namun tidak banyak perusahaan yang mempunyai program pensiun bagi karyawannya. Padahal, pada saat kita tua nanti kita mungkin sudah tidak seproduktif saat masih muda untuk memiliki penghasilan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan asumsi masa pensiun rata-rata orang Indonesia yang mencapai …