Lebaran Ditanya Kapan Nikah? Ini Cara Siapkan Dana Nikah
- By :
- Category : Uncategorized
- Tags: investasi berkah, keuntungan dan kerugian berinvestasi bersama, sharia, syarii
Bulan Ramadan segera berakhir, masyarakat akan menyambut Hari Raya Idul Fitri atau biasa disebut dengan lebaran. Perayaan lebaran di Indonesia identik dengan libur panjang, mudik dan silahturahmi keluarga besar.
Saat acara silaturahmi keluarga besar inilah akan terjadi interaksi dan menjadi momen yang menarik. Karena para saudara akan saling bercerita dan bertanya kabar terkini masing-masing anggota keluarga.
Bagi mereka yang masih sekolah akan ditanya kapan selesai dan lulusnya. Bagi yang sedang bekerja ditanya bagaimana soal pekerjan dan kantornya. Kemudian bagi mereka yang masih berstatus lajang akan ditanya kapan punya pacar atau kapan akan menikah.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa saja mudah dijawab atau bisa juga sulit dijawab. Hal yang sulit dari pertanyaan soal kapan nikah ini bukan saja mencari pasangannya dan komitmen ke depannya.
Ada satu hal lagi yang lebih sulit dari hal tersebut yakni menyiapkan dana pernikahan. Apalagi jika pernikahannya akan dirayakan dengan meriah di gedung yang bagus dan mengundang ratusan bahkan seribu orang atau lebih.
Paling tidak ada dua tahap yang harus dlewati untuk menyiapkan dana pernikahan. Pertama, menentukan seperti apa acara pernikahan dan dilanjutkan dengan kalkulasi biayanya. Kedua, cara mengumpulkan dana pernikahan tersebut.
Kalkulasi Dana Pernikahan
Besar kecilnya biaya pernikahan sebenarnya amat bergantung dengan konsep acara pernikahannya, apakah cukup sederhana atau ingin konsep yang wah dengan tambahan-tambahan yang lain. Tapi satu hal yang paling besar biaya pernikahan adalah katering.
Sebagai contoh, kita ingin mengundang 400 orang, maka kita harus menyiapkan katering paling tidak untuk 800 orang. Kemudian harga satuan katering yang dipilih Rp 100.000,- per orang. Maka total biaya kateringnya Rp 80 juta.
Selain catering, ada biaya gedung pernikahan dan dekorasi, rias pengantin dan keluarga, sewa baju pengantin, seserahan, dokumentasi, lamaran, souvenir foto pre wedding, dll. Untuk memudahkan, total biaya selain katering tersebut juga Rp 80 juta.
Maka total kebutuhan biaya pernikahan tahun ini adalah Rp 160 juta. Jika kita berencana nikah untuk 4 tahun lagi dengan konsep yang sama tersebut diperkirakan biayanya akan naik menjadi Rp 195 juta (dengan asumsi inflasi tahunan 5%). Angka Rp 195 juta inilah yang menjadi target dana yang harus dikumpulkan.
Cara Kumpulkan Dana
Setelah tahu kebutuhan dana pernikahan 4 tahun ke depan. Berikutnya adalah bagaimana cara mengumpulkan dananya. Cara yang paling sederhana adalah dengan menabung. Jadi Rp 195 juta tersebut dibagi 48 bulan, maka kita harus menabung Rp 4,06 juta per bulan.
Selain menabung, ada opsi lain mengumpulkan dana pernikahan dengan cara berinvestasi tiap bulannya. Pilihan produk investasi ada beragam, salah satu diantaranya yang konsepnya sama dengan menabung adalah investasi di reksadana.
Perbedannya jika menabung uang tabungan per bulannya disetor ke bank sedangkan investasi reksadana, uangnya di setor ke rekening manajer investasi yang mengelola investasi reksadana tersebut. Salah satu perusahaan manajer investasi yang terpercaya adalah PT Samuel Aset Manajemen (SAM) yang sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 1997
Salah satu produk reksadana SAM yang cocok untuk mengumpulkan dana pernikahan seperti contoh di atas adalah reksadana campuran SAM Syariah Berimbang yang kinerja 6 bulan ke belakang mampu mencetak return 5,03%.
Dengan asumsi return SAM Syariah Berimbang 5,03% tiap 6 bulan, maka kita hanya perlu menabung Rp 3,35 juta per bulan selama 4 tahun maka dana yang dikumpulkan mencapai Rp 197 juta. Kalau dibandingkan dengan menabung maka bisa lebih hemat Rp 700.000,- per bulan.
Untuk yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang produk reksadana SAM ini dapat langsung mengunjungi www.reksadanasam.co.id.