Memilih Reksadana yang Cocok dengan Profil Risiko

Berbicara soal investasi, termasuk reksadana itu seperti membahas dua sisi koin. Sisi pertama bicara keuntungan yang akan didapat dan sisi lainnya tentang risiko dari instrumen investasi tersebut. Keduanya tidak dapat dipisahkan.

Khusus berinvestasi di reksadana, calon investor sudah dibagi karakternya berdasarkan profil risiko masing-masing investor.  Proses ini disebut KYC (Know Your Customer), di mana investor diwajibkan melakukan pertemuan dengan pihak manajer investasi atau agen penjual reksadana minimal satu kali berdasarkan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam proses KYC ini calon investor harus mengisi jawaban dari pertanyaan pilihan ganda tentang profil risikonya.

Dari hasil KYC  ini akan terbagi tiga profil risiko dari calon investor yakni investor konservatif, investor moderat, dan investor agresif.

  • Investor Konservatif

Tipe investor ini cenderung menghindari risiko, dia lebih memilih produk yang memberikan rasa aman dan nyaman. Mereka tidak mengejar keuntungan investasi yang sangat besar tetapi lebih keuntungan investasi lebih sedikit tapi memberikan hasil secara stabil. Investor ini cocoknya memilih investasi reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.

  • Investor Moderat

Investor ini lebih adaptif dibanding tipe investor yang pertama. Naik dan turunnya nilai investasi bahkan risiko merugi siap ditanggung tipe investor moderat ini, tetapi mereka menghindari untuk rugi besar. Di sisi lain mereka mengharapkan imbal hasil investasi yang bukan minimal. Risiko yang diambil sebanding dengan keuntungan investasi yang diharapkan. Tipe investor ini cocoknya memilih reksadana campuran.

  • Investor Agresif

Tipe investor ini biasanya sudah berpengalaman dengan berbagai jenis investasi. Mereka mengharapkan keuntungaan yang tinggi dan di sisi lain taidak masalah jika harus merugi dalam sekejap. Tipe investor ini biasanya memiliki tujuan keuangan yang sangat panjang. Misalkan mengumpulkan dana untuk membeli rumah atau dana kuliah anak. Produk reksadana saham cocok untuk tipe investor ini.

Hal yang jadi pertanyaan, jika investor sudah mengisi dan tahu profil risikonya masing-masing, apakah wajib memilih reksadana sesuai risikonya? Jawabannya adalah tidak. Karena hasil KYC tersebut hanya digunakan  sebagai panduan dan rekomendasi saja untuk investor bukan suatu kewajiban yang harus diikuti. Tapi jika diikuti tentu akan lebih baik

Pihak manajer investasi pasti membebaskan kepada calon investor untuk memilih jenis produk reksadana yang dipilih. Tapi dengan catatan, calon investor sudah tahu konsekuensi risiko dari pilihan jenis produk reksadana yang dipilih seperti penjelasan tiga jenis investor di atas.

Biasanya manajer investasi akan menyarankan produk investasi sesuai kebutuhan tujuan finansial sang calon investor. Jika memang untukdalam waktu 1-2 tahun akan disarakan  reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. Sedangkan untuk jangka panjang di atas 5 tahun disarankan untuk memilih produk reksadana saham agar hasil investasi yang lebih maksimal.

Uncategorized
Reksa Dana Syariah: Pilihan Tepat untuk Investor Muslim

Di era digital ini, investasi menjadi salah satu pilihan untuk mengembangkan dan melindungi nilai kekayaan. Bagi investor Muslim yang ingin mengembangkan dananya dengan cara yang halal dan etis, Reksa Dana Syariah menjadi pilihan tepat. Apa itu Reksa Dana Syariah? Reksa Dana Syariah mulai dikenal di Indonesia pada bulan Juli 1997 …

Uncategorized
Punya Investasi Bersama Pasangan, Kenapa Tidak?

Membicarakan keuangan dengan pasangan memiliki peran penting dalam membangun hubungan yang sehat dan keberlanjutan. Membahas keuangan dan investasi bersama pasangan yang ingin melangkah ke tahapan yang lebih serius  adalah langkah penting untuk menciptakan kestabilan finansial dan membangun masa depan yang lebih baik. Salah satu topik yang wajib diperbicangkan oleh suami-isteri …

Berinvestasi dan Mengelola Uang: Kenapa Harus Punya Rencana dan Tujuan Keuangan?

Tips Praktis Agar Keuanganmu Bisa Sukses!” Pada era modern ini, keberhasilan finansial tidak hanya bergantung pada seberapa banyak uang yang kita hasilkan, tetapi juga pada bagaimana kita mengelola dan mengalokasikan keuangan kita. Investasi dan pengelolaan keuangan yang baik tentunya memerlukan perencanaan yang matang. Dan, sebagai langkah awal yang penting untuk …