Pelajaran Hidup dan Keuangan dari Drakor Start Up

Baru-baru ini ramai drama korea yang sedang hits di kalangan anak muda yang berjudul “Start Up”. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari drama ini, terutama di bidang finansial, seperti:

  1. Punya tujuan yang jelas dan tekad yang kuat

Hidup sebagai yatim piatu yang penuh tantangan, tanpa keluarga dan tempat tinggal membuat Han Ji Pyong berkeinginan untuk menjadi pebisnis dan investor yang sukses di masa depan. Demikian juga dengan Seo Dal Mi yang hidupnya juga penuh kesulitan, dia bertekad untuk menjadi CEO yang lebih sukses dari kakaknya dalam waktu 3 tahun.

Jadikan keterbatasan saat ini bukan sebagai halangan tapi yang dapat memotivasi kita untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan. Buatlah target yang ingin dicapai dan dalam berapa lama kita akan mencapainya.

  1. Butuh strategi yang baik untuk mewujudkan mimpi

Perusahaan Samsan Tech, yang terdiri dari 3 orang developer didirikan oleh Nam Do San seorang yang genius, memenangkan kompetisi CODA. Mereka diperebutkan oleh investor namun tidak ada satupun investor yang akhirnya mau berinvestasi karena Samsan Tech tidak memiliki strategi dan model bisnis yang jelas.

Kita harus memiliki rencana yang jelas dan strategi yang baik untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Buatlah rencana, target dan lakukan dengan disiplin.

  1. Berinvestasilah sejak muda

Han Ji Pyong sejak muda belajar berinvestasi dan memenangkan kompetisi saham virtual. Dia menggunakan peluang yang ada untuk berinvestasi secara real dengan  “meminjam” dana dari nenek Seo Dal Mi.  Keuntungan investasi dia gunakan untuk kuliah dan membangun bisnis.

Jangan ragu berinvestasi meskipun masih muda karena kita punya peluang yang lebih baik untuk belajar dan meraih hasil yang lebih optimal.

  1. Modal terbatas bukan halangan untuk mewujudkan impian

Gelar pendidikan atau latar belakang pekerjaan bukanlah modal yang membatasi kita untuk naik ke level yang lebih tinggi. Pendidikan memang bekal utama tapi pengetahuan dan pengalaman jadi lebih penting dibandingkan gelar semata.  Seo Dal Mi hanyalah lulusan SMA dan terpaksa berhenti kuliah karena tidak ada biaya tapi dia punya kemampuan  komunikasi, pithcing dan membaca pasar.  Dia sadar butuh “kendaraan” yang berbeda untuk mencapai karir yang lebih baik. Hal ini  yang mendasarinya memulai bisnis start up dan mengikuti program Sand Box.

Proses tidak akan menghianati hasil. Meskipun kita punya modal kecil untuk memulai investasi, asalkan kita tekun berusaha akan bisa mencapai apa yang diimpikan.

  1. Pahami risiko dan  jika gagal, bangkitlah kembali.

Perusahaan Samsam Tech memenangkan acara Business Demo di Sand Box dan salah satu juri, Alex yang berasal dari perusahaan teknologi terbesar di dunia berniat mengakuisisi perusahaan tersebut. Ternyata Alex memiliki maksud terselubung dan hanya ingin membawa tiga orang developer tanpa berniat memajukan perusahaan yang diakusisi . Samsan tech menjadi tercerai berai dan ini menjadi pengalaman berharga bagi Seo Dal Mi sebagai CEO.

Dalam berinvestasi kita perlu mempelajari setiap kemungkinan risiko yang ada. Jangan tergiur dengan iming-iming keuntungan, yang akhirnya membuat investasi kita hilang begitu saja. Tapi jadikan setiap kesalahan itu sebagai pelajaran untuk lebih baik ke depannya.

  1. Belajar dari ahlinya dan terbuka atas saran maupun kritik

Ketika Dal-Mi bertanya kepada Han, Ji Pyeong sebagai mentor bisnisnya bagaimana tips menjadi CEO terbaik, Han Ji Pyeong menjawab: “Tidak ada hal seperti itu. Apa pun yang kamu pilih akan dikritik. Kamu tidak dapat membuat keputusan apa pun jika takut dikritik. Dan jika kamu tidak bisa membuat keputusan, kamu tidak bisa menjadi CEO. “

Saat kita bekerja, berusaha dan berinvestasi, akan ada saran dan kritik, baik keluarga, teman atau atasan.  Jadikan semua masukan tersebut sebagai pemacu untuk lebih maju.

https://www.instagram.com/p/CIfhYOwJKCl/?utm_source=ig_web_copy_link

Siapkan Dana Pensiun, Tenang Di Hari Tua

Setiap orang yang pernah bekerja pasti akan mengalami masa pensiun, namun tidak banyak perusahaan yang mempunyai program pensiun bagi karyawannya. Padahal, pada saat kita tua nanti kita mungkin sudah tidak seproduktif saat masih muda untuk memiliki penghasilan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan asumsi masa pensiun rata-rata orang Indonesia yang mencapai …